Perencanaan kurikulum untuk tujuan pembelajaran diri memerlukan tujuan yang tidak langsung, seperti cara berpikir, pemahaman konsep, tentang prinsip belajar; perluasan ke dalam pengetahuan dan kepentingan perubahan semua itu dihubungkan dengan pengembangan kepuasan jawaban emosional terhadap pengalaman belajar. Dalam proses demikian meneukan bahwa hal-hal ini berperan untuk mengacu pada tujuan kompetensi. Konsep dan proses tradisional dari kurikulum yang diukur tidak bisa diterapkan dalam bentuk rekonstruksi sosial pendidikan.