Buku yang berjudul Manajemen Pendidikan : Komponen-Komponen Elementer Kemajuan Sekolah merupakan salah satu buku dalam ranah manajemen pendidikan yang menunjang referensi mahasiswa jurusan manajemen pendidikan dan tenaga pendidikan untuk pengembangan lembaga pendidikan secara berkelanjutan
Dalam buku ini mengupas tentang komponen-komponen dasar untuk kemajuan lembaga pendidikan, yang terdiri dari tujuan pendidikan, program unggulan, kinerja SDM tenaga pendidik dan kependidikan yang efektif dan efisien, sistem manajemen kelas unggulan dan akslerasi, manajemen ujian akhir di SMK dan kepengawasan lembaga pendidikan. Penulis juga mengungkapkan setiap teori dan realita secara lengkap dan jelas sehingga pembaca atau mahasiswa dapat memahami dengan cepat.
Tujuan pendidikan dengan melakukan pendekatan dari filsafat pendidikan akan menghasilkan kurikulum yang selalu berinovasi dengan dunia pndidikan yang semakin berkembang lebih maju baik dari segi pelaku dunia pendidikan, sistem, lingkungan maupun kemajuan teknologi. Sehingga munculah bermacam-macam program pendidikan misalnya kelas akselerasi yang merupakan system percepatan pendidikan yang disesuaikan dengan peserta didik yang memang mempunyai IQ diatas 130 dan dianggap mampu dalam melaksanakan program tersebut. Selain itu, program kelas unggulan juga merupakan komponen dasar kemajuan sekolah dan dapat digunakan sebagi eksperimental riset terhadap kemajuan siswa dan sekolah.
Dari ranah sumber daya manusia yang unggul, dalam buku ini dijelaskan bagaimana fenomena kinerja guru pasca sertifikasi dan manajemen yang efektif dan efisien dalam pembinaan dan tindak lanjut guru pasca sertifikasi. Sehingga dalam hal ini sangat penting sekali kepala sekolah mempunyai otoritas dan kebijakan dalam pengelolaan manajemen sumber daya manusia yang seimbang dan adil di dalam lembaga pendidikan. Selain daripada itu pentingnya pengembangan profesi guru sebagai tenaga pendidik yang harus selalu loyal dan profesional khususnya terhadap dunia pendidikan (sekolah) maupun birokrasi pada umumnya. Landasan budaya religius yang merupakan dasar dari pendidikan umum harus selalu ditanamkan kepada siswa dari kurikulum yang sudah ada. Bagaimana menginternalisasi budaya religius dari kinerja guru yaitu akhlak mulia, IMTAQ, IPTEK, adat istiadat hukum, etika ditumbuhkembangkan sebagi etos kerja guru yang maksimal.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan perangkat operasional kurikulum yang perlu disusun dan dituangkan dalam rencana kerja tahunan untuk menjembatani kebutuhan perkembangan dan kemampuan peserta didik yang memberikan manfaat sosial yang besar.
Manajemen ujian akhir produktif bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan penyelenggaraan pendidikan DUDI (dunia usaha dunia industry) sebagai langkah utuk mengaplikasikan ilmu ke dalam dunia usaha dan industri. Pendidikan system ganda merupakan salah satu pola penyelenggaraan kurikulum SMK yang menuntut aplikasi langsung siswa di dunia pekerjaan. Ujian akhir produktif mencakup semua ketrampilan dari setiap jurusan.
Dalam dunia manajemen pendidikan poin terakhir adalah pengendalian dan pengawasan. Lembaga penjaminan mutu nasional menunjuk SDM pengawas sekolah untuk memonitoring dan mengevaluasi penyelenggaraan program dan kurikulum sekolah yang relevan, efektif dan efisien. Selain itu, tugas pengawas sekolah adalah melakukan pembinaan, pengembangan kualitas sekolah, kinerja guru, dan staff sekolah. Pengawas sekolah melaksanakan pengawasan (controlling) di semua jenjang sekolah untuk meningkatkan kualitas dan pengembangan lembaga pendidikan, memberi masukan dan solusi terhadap permasalah lembaga pendidikan.
Semua aspek dasar dan komponen penting kemajuan lembaga pendidikan diatas harus selalu sesuai kaidah manajemen pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan nasioal dan mengembangkan program pendidikan yang inovatif, efektif dan efisien.
C. KRITIK SUBTANSI BUKU
Dalam buku Manajemen Pendidikan : Komponen-Komponen Elementer Kemajuan Sekolah yang ditulis oleh Kompri, M.Pd.I dapat membuat pembaca terinspirasi untuk berupaya meningkatakan kemampuan pengetahuan manajemen kemajuan sekolah yang dapat dijadikan acuan untuk direaslisasikan di sekolah ataupun madrasah.
Namun ada beberapa hal yang menjadi kelemahan dari buku ini. Pertama, dari segi fisik buku setebal 347 halaman ini terlihat berat dan kompleks dengan cetakan kertas berwarna kekuningan masih terlalu segan jika dibaca mahasiswa. Sehingga perlu dipertimbangkan ulang dalam hal ketebalan yang sesuai dengan konten yang ada di dalamnya dan kertas yang berkualitas katakanlah putih bersih yang lebih menarik dan mudah dibaca siapa saja.. Selain itu, cover dan desain layout judul dan per sub judul kurang menarik karena langsung menjurus ke teori dan penjelasan panjang lebar. Seharusnya ada gambaran isi dalam setiap awal pembukaan dari sub judul yang mengantarkan pembaca mendapat informasi sebelum membacanya lebih lanjut.
Kedua, dari segi konten dan sistematika penulisan masih kurang fokus dan melebar pada keseluruhan dari tema komponen dasar kemajuan sekolah. Penjelasan yang terlalu lebar dan dengan sub bab yang sama tapi ditulis dengan banyak pakar ini membuat kurang focus dan masih membingungkan pembaca untuk mengambil yang tepat sasaran. Dan ada beberapa sub judul yang mungkin dianggap menyimpang dari pembahasan umum komponen dasar inti kemajuan sekolah. Misalnya manajemen ujian akhir produktif ini tidak perlu dimasukkan dalam pembahasan karena dalam penjelasannya pun belum bisa maksimal dan tercover rinci dan masih membuat pembaca bertanya-tanya untuk menemukan jawaban dari hal tersebut. Sedangkan dari sistematika penulisannya pun dianggap masih kurang tepat dengan alur yang membingungkan karena terlalu banyak pembahasan yang banyak mengandalkan teori dari pakar sehingga penjelasan dan gagasan dari penulis masih kurang tepat sasaran dan solutif. Seharusnya penulis justru bisa mengembangkan ide gagasan dan mungkin menciptakan teori baru dari judul dan sub judul yang dibahas, sehingga pijakan teori dari pakar dalam dikembangtumbuhkan dalam pengembangan penelitian yang sudah dilaksanakan. Sehingga bukan hanya buku yang mengungkap teori dan menanggapinya, justru terciptalah buku yang merupakan hasil riset dan bermanfaat untuk diaplikasikan oleh tenaga pendidik dengan mudah.
Ketiga, buku ini melihat manajemen pendidikan dari segi komponen kemajuan pendidikan ini merupakan kategori buku terbaru yang terbit di tahun 2015 sehingga mengajak pembaca memahami pembendaharaan kosakata baru yang ada di dunia pendidikan. Pembaca amatir harus terbiasa berfikir keras dan mencari tahu arti komplek dari hal tersebut kecuali praktisi pendidikan yang sudah professional yang sudah faham dengan hal tersebut. Maka dari itu diperlukan.